Butuh Puluhan Tahun untuk Menaklukkan Nissan Godzilla

Nissan Skyline GT-R R32 memakai pelek buatan Indonesia.
Nissan Skyline GT-R R32 memakai pelek buatan Indonesia.

 Julukan “Godzilla” bukan sekadar nama panggilan bagi mobil sport asal Jepang ini. Sejak pertama kali meluncur pada akhir 1980-an, Nissan GT-R telah menjadi legenda yang ditakuti di lintasan balap maupun jalan raya.

Nama Godzilla lahir dari media otomotif Australia pada era 1990-an, menggambarkan bagaimana mobil buatan Jepang itu mampu “menghancurkan” dominasi supercar Eropa. Nissan Skyline GT-R R32 menjadi cikal bakal reputasi besar tersebut.

Dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Selasa 14 Oktober 2025, GT-R R32 diperkenalkan pada 1989 dengan mesin RB26DETT 2.6 liter twin-turbo dan sistem all-wheel drive ATTESA E-TS. Kombinasi ini membuatnya begitu cepat dan stabil, bahkan mengalahkan mobil-mobil seperti Porsche 911 Turbo di lintasan.

Kesuksesan R32 berlanjut ke R33 dan R34, yang kini menjadi incaran kolektor dunia. Generasi R34 bahkan semakin melegenda berkat penampilannya di film Fast & Furious, membuat Godzilla dikenal jauh di luar dunia motorsport.

Nissan Skyline GT-R varian R34 Paul Walker di Fast and Furious

Nissan Skyline GT-R varian R34 Paul Walker di Fast and Furious

Namun, butuh waktu hingga hampir tiga dekade bagi dunia otomotif untuk menemukan mobil yang bisa menyaingi performa dan aura GT-R. Supercar modern seperti Porsche 911 Turbo S, Audi R8, hingga McLaren 720S baru belakangan ini bisa menantangnya secara seimbang.

Nissan sendiri tidak tinggal diam. Pada 2007, mereka meluncurkan GT-R R35, versi modern yang lebih canggih namun tetap mempertahankan DNA khas Godzilla: kecepatan brutal dan kendali presisi tinggi.

Meski telah berusia lebih dari 15 tahun, GT-R R35 masih sanggup bersaing dengan supercar terbaru berkat pembaruan teknologi dan tuning ekstrem dari divisi Nismo. Akselerasinya dari 0–100 km/jam hanya sekitar 2,8 detik, tetap menakutkan hingga kini.

Godzilla menjadi simbol dedikasi insinyur Jepang dalam menciptakan mobil yang tidak hanya cepat, tetapi juga tahan banting dan dapat dikendarai sehari-hari. Di balik bodinya yang garang, GT-R adalah wujud keseimbangan antara sains dan semangat otomotif.

Kini, menjelang era elektrifikasi, masa depan GT-R masih jadi misteri. Namun para penggemar yakin, jika suatu hari Nissan melahirkan versi listriknya, jiwa Godzilla akan tetap hidup — menunggu kesempatan untuk menaklukkan dunia sekali lagi.

Postingan Terkait

Categories

Tags

© Top Tech News Network. All Rights Reserved. Designed by TopTekNews